LEGO didirikan pada tahun 1932 oleh tukang kayu asal Denmark, Ole Kirk Christiansen, di Billund, Denmark. Awalnya, perusahaan ini memproduksi mainan kayu. Namun, setelah kebakaran pabrik pada tahun 1949, fokusnya beralih ke plastik. Pada tahun 1958, desain balok LEGO modern dipatenkan, menampilkan sistem kancing dan tabung yang saling mengunci, yang memungkinkan stabilitas dan kreativitas lebih besar dalam membangun.
LEGO memperluas rangkaian produknya dengan menciptakan set bertema seperti LEGO City dan LEGO Space, menjadikannya identik dengan permainan imajinatif yang menarik hati anak-anak di seluruh dunia. Pada 1980-an dan 1990-an, LEGO menjadi ikon budaya, didukung oleh kemitraan dengan waralaba populer seperti Star Wars dan Harry Potter. Pengenalan video game dan film LEGO semakin memperkuat statusnya dalam budaya populer, menarik perhatian anak-anak maupun penggemar dewasa (AFOLs).
Saat ini, LEGO bukan hanya mainan, tetapi juga platform untuk kreativitas dan inovasi. Dengan jutaan set terjual secara global, brand ini terus menginspirasi pembangun dari segala usia, membina rasa kebersamaan melalui acara, konvensi penggemar, dan platform daring.